Langsung ke konten utama

 Menyambut Komuni Dengan Lidah


Menyambut Komuni Kudus dengan lidah, dibandingkan dengan menerima di tangan, memiliki makna dan simbolisme yang mendalam dalam tradisi Gereja Katolik. Berikut beberapa maknanya:

- Penghormatan dan Kerendahan Hati: Menerima Komuni di lidah seringkali dianggap sebagai tindakan yang lebih menunjukkan penghormatan dan kerendahan hati di hadapan Sakramen Mahakudus. Dengan berlutut dan membuka mulut untuk menerima Hosti, umat mengakui bahwa mereka tidak layak menerima Tubuh dan Darah Kristus, tetapi menyambut-Nya dengan iman dan penyerahan diri.

- Perlindungan terhadap Sakramen: Menerima Komuni di lidah dianggap lebih aman dalam menjaga kesucian Sakramen. Risiko partikel Hosti jatuh atau tercecer dapat diminimalkan.

- Tradisi Gereja: Praktik menerima Komuni di lidah telah menjadi tradisi yang panjang dalam Gereja Katolik. Meskipun menerima di tangan telah diizinkan dalam beberapa kondisi, banyak umat yang tetap memilih menerima di lidah sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi Gereja.

- Fokus pada Kehadiran Nyata Kristus: Menerima Komuni di lidah dapat membantu umat untuk lebih fokus pada kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi. Tindakan ini dapat membantu umat untuk lebih menghayati makna transubstansiasi, yaitu perubahan substansi roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

- Simbol Persatuan dengan Kristus: Lidah, sebagai alat untuk berbicara dan mengekspresikan diri, menjadi simbol persatuan dengan Kristus. Dengan menerima Komuni di lidah, umat memohon agar Kristus hadir dalam setiap perkataan dan tindakan mereka.

Perlu diperhatikan:

- Gereja Katolik saat ini mengizinkan umat untuk memilih antara menerima Komuni di lidah atau di tangan, kecuali dalam situasi tertentu yang ditetapkan oleh otoritas Gereja setempat (misalnya, selama pandemi).

- Yang terpenting adalah sikap hati umat saat menerima Komuni, yaitu dengan iman, kasih, dan kerendahan hati.

Semoga Blog Informatif ini semakin menguatkan iman kita. Amin...

Penulis: F.X.Welly, S.Ag.,S.H.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANCASILA DASAR NEGARA

PANCASILA DASAR NEGARA OLEH F.X. Welly Dalam perjalanan sejarah, kedudukan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara mengalami pasang surut baik dalam pemahaman maupun pengamalannya. Setelah runtuhnya Orde Baru Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah yang tak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Bahkan banyak kalangan menyatakan bahwa sebagian masyarakat bangsa Indonesia hampir melupakan jati dirinya yang esensinya adalah Pancasila. Pancasila nampak semakin terpinggirkan dari denyut kehidupan bangsa Indonesia yang diwarnai suasana hiruk-pikuk demokrasi dan kebebasan berpolitik. Pancasila sebagai norma dasar (grundnorm) yang menjadi payung kehidupan berbangsa yang menaungi seluruh warga yang beragam suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa, agama dan afiliasi politik. Sesungguhnya Pancasila bukan milik sebuah e...
  NARKOBA ? Narkoba, singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, merupakan masalah serius yang mengancam generasi muda dan masa depan bangsa. Dampak negatif narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental individu, tetapi juga menghancurkan kehidupan sosial dan ekonomi keluarga serta masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami bahaya narkoba dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif.   Bahaya Narkoba bagi Kesehatan   Narkoba memiliki efek merusak pada hampir semua organ tubuh. Penggunaan narkoba dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti:   - Kerusakan Otak: Narkoba dapat merusak sel-sel otak dan mengganggu fungsi kognitif, seperti memori, konsentrasi, dan kemampuan belajar. - Penyakit Jantung: Narkoba dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, dan aritmia. - Kerusakan Hati: Narkoba dapat menyebabkan kerusakan hati, seperti hepatitis dan sirosis...
Filsafat René Descartes tentang Tuhan René Descartes, seorang filsuf dan matematikawan Prancis abad ke-17, memiliki pandangan yang khas dan berpengaruh tentang Tuhan. Dalam karyanya, terutama Meditations on First Philosophy, Descartes menggunakan argumen-argumen filosofis untuk membuktikan keberadaan Tuhan dan menjelaskan sifat-sifat-Nya. Ajaran Descartes tentang Tuhan 1. Keberadaan Tuhan sebagai Kepastian: Descartes menggunakan argumen ontologis dan argumen kosmologis untuk membuktikan keberadaan Tuhan. - Argumen Ontologis: Descartes berpendapat bahwa ide tentang Tuhan sebagai makhluk yang sempurna secara inheren mengandung keberadaan. Karena kesempurnaan mencakup keberadaan, maka Tuhan pasti ada. Jika Tuhan tidak ada, maka Ia tidak akan menjadi makhluk yang sempurna. - Argumen Kosmologis: Descartes berpendapat bahwa segala sesuatu pasti memiliki penyebab. Karena manusia adalah makhluk yang tidak sempurna dan terbatas, maka ia tidak mungkin menjadi penyebab keberadaannya sendiri. Oleh...